Jumat, 19 November 2010

Kepsek Resah

Isu Mutasi Bikin Resah Kepala Sekolah

Isu mutasi usai Iduladha membuat resah sejumlah kepala sekolah di Bandar Lampung. Mereka menduga mutasi tersebut bertalian dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) baru-baru ini.

Sejumlah kepala sekolah, terutama sekolah favorit di berbagai tingkatan, baik SD, SMP, SMA maupun SMK, akan dimutasi atau diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala sekolah. "Kami mendengar isu, para kepala sekolah akan dimutasi besar-besaran setelah Iduladha," kata seorang kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya.

Hal senada diungkapkan Kepala SMPN 1 Bandar Lampung Haryanto. "Saya bukannya tidak mendengar isu tentang mutasi besar-besar setelah pemilihan kepala daerah, tapi saya mencoba untuk tetap profesional," kata Haryanto.

Secara terpisah, Kepala SMKN 4 Bandar Lampung Septiana juga mendengar isu tersebut. SMKN 4 Bandar Lampung yang merupakan salah satu rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) memang menjadi salah satu sekolah favorit, sehingga tidak mengherankan banyak pihak ingin menjabat kepala sekolah di sekolah ini.

"Saya sudah dengar isu itu, tapi saya tetap menjalankan program yang sudah ditetapkan dan disepakati dengan komite sekolah, Bapepda, dan dinas pendidikan," kata Septiana.

Pihaknya berharap dalam melakukan mutasi jabatan kepala sekolah, wali kota berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga kepala sekolah yang ditunjuk benar-benar berkompeten pada bidangnya dan bisa membawa pendidikan di Bandar Lampung menjadi lebih baik.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SD Kota Bandar Lampung Nusyirwan Zakki meminta kepala SD agar tidak resah dengan adanya isu mutasi.

"Sepanjang kita melaksanakan tugas dengan baik dan profesionalisme yang tinggi, kawan-kawan tidak perlu khawatir," kata dia.

Selain itu, menurut dia, seorang kepala daerah seperti wali kota saat melakukan mutasi selalu mengacu pada peraturan yang ada.

"Rolling adalah sebuah kewajaran dan merupakan kewenangan mutlak wali kota," kata dia.

Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada kepala sekolah tidak perlu resah dengan isu tersebut. Sebab, jika para kepala sekolah terpancing dengan banyaknya isu yang beredar, konsentrasi mereka dalam memimpin sekolah akan terganggu.

"Jangan sampai karena adanya isu ini kemudian pembelajaran siswa terganggu dan menyebabkan kualitas pendidikan di Bandar Lampung kurang baik," kata dia. (UNI/S-1)
BANDAR LAMPUNG (Lampost):(sumber berita : 19 November 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar