Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali mengatakan pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot tajam. "Bagi sebagian kalangan, keprihatinan tersebut mungkin dipandang sebagai sikap konservatif semata. Namun, dalam konteks berbangsa hal itu merupakan fakta bahwa kredibilitas Pancasila sedang merosot," kata dia, di Yogyakarta, Rabu (19-5).
Dalam seminar Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa itu, kata dia, kredibilitas Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan terus merosot dan tidak populer.
As'ad Said Ali mengatakan survei yang dilakukan Pusat Studi Pancasila menyebutkan kemerosotan itu. "Pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah hanya sebagai pelengkap kurikulum, yang tidak dipelajari serius oleh peserta didik. Para pendidik pun hanya mengejar pelajaran-pelajaran yang menentukan kelulusan," ujar As'ad.
Menurut dia, sejak reformasi kredibilitas Pancasila makin merosot, peranannya jatuh sebagai barang pusaka, hanya sekadar azimat politik. "Ini disebabkan asosiasi-asosiasi negatif terhadap Pancasila karena penerapannya pada masa lalu. Padahal, sebagai dasar negara, Pancasila adalah barometer moral, di mana kerangka kewarganegaraan harus didasarkan," ujarnya.
Pancasila saat ini, lanjut As'ad, hanya dijabarkan dalam kebijakan, aturan, dan undang-undang. Namun, pelaksanaannya malah menyimpang dari nilai-nilai sila Pancasila. "Seharusnya penjabaran Pancasila dilakukan secara akademik, atau lebih implisit melihat ke dalam nilai-nilai Pancasila," kata As'ad. (ANT/U-3)’
sumber berita: YOGYAKARTA (Lampost) 21 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar