Rabu, 21 Januari 2009

UN dan BIMBEL

PERSIAPAN UN: Sekolah Bimbingan Siswa Kelas IX

SMP di Bandar Lampung memberikan bimbingan kepada siswa kelas IX sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Hal ini berdasar pada hasil pemetaan sekolah masing-masing.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Bandar Lampung Haryanto yang juga Kepala SMPN 1 Bandar Lampung mengatakan untuk sementara bimbingan dilakukan di kelas masing-masing. "Untuk sementara kami belum mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kemampuan untuk menghindari kecemburuan atau rasa minder siswa," kata dia di Bandar Lampung, Selasa (20-1).

Dia mengatakan berdasar pada hasil pemetaan sekolah, siswa dibagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok siswa yang sudah melampaui target batas minimal kelulusan (30 persen), siswa yang kemampuannya sesuai dengan batas minimal kelulusan (55 persen), dan siswa yang kemampuannya kurang dari batas minimal kelulusan (15 persen).

Menurut Haryanto, siswa yang kemampuannya masih kurang mendapatkan perhatian khusus guru pelajaran masing-masing sehingga kemampuan para siswa bisa meningkat dan mencapai batas minimal kelulusan 5,5.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Idrus Efendi meminta sekolah di Bandar Lampung membebaskan siswa tidak mampu dari segala pungutan terkait penambahan jam belajar. "Jangan sampai hanya karena tidak ada uang siswa tidak mampu tidak bisa mengikuti les," kata dia.

Sementara itu, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Lampung Selatan menargetkan 100% siswa lulus ujian nasional (UN) tahun 2009. Hal tersebut diputuskan dalam rapat MKKS yang dihadiri 32 kepala SMK negeri dan swasta se-Lampung Selatan, Senin (19-1) di SMK Swadipha, Natar, Lampung Selatan.

Ketua MKKS SMK Lampung Selatan yang juga Kepala SMK Negeri 2 Kalianda Hendro Suswantoro saat memimpin rapat mengatakan tingkat kelulusan siswa SMK tahun 2009 ini harus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. "Memang penyelenggaraan UN tahun 2009 ini lebih berat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, tiap sekolah harus mempersiapkan diri dan membekali murid-murid sesuai dengan kurikulum pengajaran yang ada," kata Hendro.

Menurut dia, beratnya mendongkrak tingkat kelulusan siswa dalam mengikuti UN tahun 2009 ini karena semua peraturan dan penilaian ditentukan secara nasional. "Siap atau tidak siap, kita harus siap." n UNI/KIS/N-2

Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum di Dinas Pendidikan Lampung Selatan Basri Hasan dalam rapat itu mengatakan Dinas Pendidikan Lampung Selatan memberi bantuan Rp52 ribu tiap siswa yang mengikuti UN tahun 2009. Bantuan itu menurut dia terbagi untuk UN dan uji kompetensi. "Semula bantuan dianggarkan Rp65 ribu. Tetapi karena ada kesalahan persepsi, kemudian bantuan turun menjadi Rp52 ribu. Setelah dikurangi uji kompetensi, nilai bantuan UN untuk siswa SMK menjadi Rp40 ribu," kata Basri.

Sumber berita:BANDAR LAMPUNG (Lampost):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar