Selasa, 18 November 2008

Minyak Jahe Bisa Atasi Kaki Gajah

Kaki, lengan tangan, dan bagian tubuh lain penderita membengkak seperti kaki gajah. Karena itu penyakit tersebut dinamakan kaki gajah alias filariasis.

Pasien mengidap penyakit ini akibat gigitan nyamuk yang mengandung larva cacing Brugia malayi stadium III. Nyamuk mendapat cacing filarial kecil saat mengisap darah penderita. Jadi, peran nyamuk seperti Anopheles nigerrimus dan Mansonia uniformis hanya sebagai perantara.

Dampaknya, pasien demam berulang-ulang selama 3--5 hari. Selain itu kelenjar getah bening, daerah lipatan paha, ketiak memerah, panas, sakit, dan membengkak. Jika kronis, pembesaran pada berbagai anggota tubuh itu bersifat elephantiasis alias menetap. Penyakit kaki gajah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Pada 2000 misalnya, tercatat 6.233 penderita kasus kronis.

Ini kabar gembira bagi penderita penyakit itu. Dra. Budi Mulyaningsih Apt., periset Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, membuktikan minyak asiri jahe tokcer mengatasi penyakit itu.

Ia memberikan minyak jahe kepada 30 penderita kaki gajah. Mereka mengkonsumsi sesendok minyak jahe setiap hari selama 28 hari. Hasilnya, minyak asiri itu menurunkan populasi 85% cacing. Penderita itu tak merasakan efek samping berupa demam, nyeri sendi, anoreksia, dan pusing. Padahal, konsumsi detilkarbamasin--obat khusus filariasis--disertai efek samping seperti itu. n TRUBUS/R-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar