Rabu, 13 Agustus 2008

Jangan Jadikan Les Ladang Bisnis

BANDAR LAMPUNG (Lampost):
Sejumlah pengelola sekolah diingatkan tidak menjadikan les (pelajaran tambahan) sebagai ladang bisnis guru. Oleh sebab itu, pemberian pelajaran di sekolah harus tuntas agar siswa tidak mendapatkan pelajaran tambahan.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Marsitho, mengatakan hal itu menanggapi keluhan wali murid tentang les di sekolah. Penelusuran Lampung Post, les yang digelar guru atau wali kelas tidak hanya terjadi di SDN 2 Rawa Laut. Di sekolah lain, terutama di sekolah favorit, hal ini juga terjadi.

Marsitho mengatakan jika guru di kelas memberikan pelajaran secara tuntas kepada siswa, siswa tidak perlu diberi pelajaran tamabahan. Namun, persoalannya kemampuan siswa tidak sama. Oleh sebab itu, siswa yang belum menuntaskan pembelajaran, biasanya mendapatkan pelajaran tambahan.

"Namun, sebenarnya hal ini bisa ditanggulangi dengan dana BOS sehingga tidak harus memberatkan wali murid," kata dia.

Dia mengatakan jika wali murid menginginkan anak-anaknya mendapatkan pelajaran tambahan, dan guru ingin mengajar, dia meminta guru tidak menggunakan fasilitas negara. "Kalau sudah bisnis dan ada pihak yang diuntungkan, sebaiknya jangan menggunakan fasilitas negara," kata dia.

Oleh sebab itu, dia meminta guru tidak meggelar les di sekolah. Dia mencontohkan di tempat lain, guru bisa menggelar les di rumah guru yang bersangkutan atau di tempat les yang sudah tersedia.

Sebelumnya diberitakan Lampung Post sejumlah wali murid SDN 2 Rawa Laut mengeluhkan les yang digelar guru di sekolah tersebut.

Pasalnya, guru yang menggelar les tidak profesional karena terlalu banyak siswa yang mengikuti les. Wali murid terpaksa mengikutkan siswanya les karena jika tidak, mereka khawatir nilainya jelek.

Alwi, sebut saja demikian, salah seorang wali murid SDN 2 Rawa Laut yang ditemui di sekolah tersebut, Jumat (8-8), mengatakan terpaksa mengikutkan anaknya les di sekolah. Sebab, dia khawatir jika anaknya tidak mengikuti les, nilainya jelek.

"Mau tidak mau kami terpaksa mengikutkan anak les kepada guru karena kalau tidak ikut les, nilainya jelek meskipun siswa tersebut pandai. Sudah banyak contoh di sini," kata dia. n UNI/S-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar